Jika modul optik tidak memiliki jumper serat, koneksi jaringan serat tidak dapat dicapai. Karena media transmisi modul optik berbeda, antarmuka serat, jarak transmisi, dan kecepatan data akan berbeda. Tidak sulit untuk mengidentifikasi modul optik ini, tetapi perlu pemikiran untuk mencocokkan modul optik dengan jumper serat yang sesuai.
Modul optik umumnya diklasifikasikan menjadi modul listrik berbasis tembaga dan modul optik optik menurut media transmisi yang berbeda. MSA mendefinisikan beberapa modul antarmuka listrik, seperti 100BASE-T, 1000BASE-T, dan 10GBASE-T. Modul port listrik umumnya menggunakan standar GBIC, SFP dan SFP+ serta antarmuka RJ45. Biasanya modul port listrik dihubungkan dengan kabel jaringan Cat5/6/7.
Gambar berikut merinci modul optik SFP yang umum digunakan dan jenis jumper yang harus Anda cocokkan.
Dalam memilih jumper serat, masalah antarmuka modul optik pertama-tama dipertimbangkan. Modul optik biasanya berupa port penerima dan port pengirim, dan mengadopsi antarmuka dupleks LC atau SC, sehingga dicocokkan dengan jumper serat optik dupleks. Namun, untuk modul serat optik tunggal BiDi, satu port dapat menangani fungsi penerimaan dan transmisi, sehingga modul transceiver serat tunggal BiDi digunakan bersama dengan jumper simpleks.
Kedua, jenis serat, jumper serat dibagi menjadi mode tunggal dan multimode, jumper mode tunggal dapat dibagi menjadi OS1 dan OS2, dan jumper serat multimode dapat dibagi menjadi OM1, OM2, OM3, OM4. Jumper yang berbeda digunakan untuk skenario penggunaan yang berbeda. Jumper serat mode tunggal dapat mendukung transmisi jarak jauh dan modul optik mode tunggal. Jumper serat multimode dapat digunakan untuk menghubungkan tautan jarak pendek ke modul optik multi-mode.